Pacific Caesar Surabaya Tak Gunakan Jasa Franky Johnson Lagi. Pacific Caesar Surabaya resmi mengumumkan bahwa mereka tidak akan memperpanjang kontrak Franky Johnson untuk musim 2025-2026. Keputusan ini disampaikan manajemen pada 20 November 2025, setelah evaluasi mendalam atas performa tim di musim sebelumnya. Guard naturalisasi yang sudah tiga musim membela Pacific ini dianggap sudah selesai tugasnya, meski kontribusinya cukup signifikan di awal kedatangan. Langkah ini jadi bagian dari strategi besar tim untuk rebuild dengan fokus talenta muda dan pemain lokal. REVIEW FILM
Performa Franky yang Naik Turun: Pacific Caesar Surabaya Tak Gunakan Jasa Franky Johnson Lagi
Franky Johnson datang ke Pacific pada 2022 dengan ekspektasi tinggi sebagai guard scorer yang bisa bawa stabilitas di backcourt. Musim pertama memang memuaskan, dengan rata-rata 18 poin dan 5 asis per game, plus beberapa laga clutch yang bantu tim lolos playoff. Tapi dua musim terakhir, performanya menurun drastis karena cedera lutut berulang dan adaptasi dengan sistem baru. Musim 2024-2025, ia hanya main 22 laga dengan rata-rata turun ke 12,4 poin dan shooting di bawah 40%. Manajemen nilai bahwa risiko cedera dan biaya kontraknya sudah tidak sebanding dengan output di lapangan.
Alasan Utama Pelepasan: Pacific Caesar Surabaya Tak Gunakan Jasa Franky Johnson Lagi
Selain faktor performa, Pacific ingin kurangi ketergantungan pada pemain naturalisasi di posisi guard. Aturan liga yang semakin ketat soal kuota heritage dan naturalisasi bikin tim harus pintar atur roster. Franky, meski sudah dapat paspor Indonesia, tetap masuk hitungan slot asing di beberapa kompetisi pra-musim. Manajemen juga lihat peluang besar dari pemain junior yang baru dipromosikan, ditambah rencana rekrut pemain lokal berkualitas untuk gantikan peran scoring dan playmaking. “Kami hormati kontribusi Franky, tapi saatnya move on,” ujar perwakilan tim tanpa menyebut nama pelatih.
Rencana Pengganti dan Dampak ke Tim
Tanpa Franky, Pacific langsung promosikan dua guard muda dari tim junior yang tampil apik di turnamen pra-musim. Mereka juga dikabarkan incar satu heritage player di posisi big man, bukan guard, untuk imbangi kekuatan di paint. Keputusan ini dapat respon positif dari suporter yang sudah lama minta regenerasi. Meski ada risiko kekurangan pengalaman di awal musim, pelatih Andika Saputra yakin skuad baru akan lebih cepat dan energik. Budget yang tersisa dari kontrak Franky juga akan dipakai perkuat kedalaman bangku cadangan.
Kesimpulan
Pe lepasan Franky Johnson oleh Pacific Caesar Surabaya jadi tanda jelas bahwa tim ini serius lakukan rebuild total. Dari pemain andalan jadi bagian masa lalu, cerita Franky mencerminkan dinamika keras di basket profesional Indonesia. Bagi Franky, pintu masih terbuka di klub lain, sementara Pacific punya kesempatan bangun identitas baru berbasis talenta muda. Keputusan ini mungkin berisiko jangka pendek, tapi bisa jadi fondasi kuat untuk prestasi jangka panjang. Musim depan, Pacific akan tampil beda, tanpa nama besar Franky Johnson di roster.