Spurs Berhasil Amankan Tiket ke Perempat Final Piala NBA. Malam Jumat, 28 November 2025, Ball Arena di Denver menjadi saksi kejutan besar di babak grup akhir Piala NBA 2025. San Antonio Spurs, tanpa dua bintang utama Victor Wembanyama dan Stephon Castle yang cedera, berhasil comeback dari defisit 18 poin untuk mengalahkan Denver Nuggets dengan skor 139-136. Kemenangan ini amankan tiket perempat final bagi Spurs sebagai juara Grup West C dengan rekor 3-1 dan point differential +26. Mereka akan tandang ke Los Angeles lawan Lakers pada 10 Desember, di mana semua mata tertuju pada duel tanpa Wembanyama yang masih re-evaluasi cedera betis. Bagi Nuggets, kekalahan ini tutup pintu Piala NBA meski Nikola Jokic triple-double dengan 21 poin, sembilan rebound, dan 10 assist. Spurs, yang kini 9-5 di Barat, tunjukkan kedalaman skuad di bawah Gregg Popovich—prestasi yang bikin liga heboh di tengah musim reguler yang baru berjalan sebulan. INFO CASINO
Comeback Dramatis di Babak Kedua: Spurs Berhasil Amankan Tiket ke Perempat Final Piala NBA
Babak pertama berjalan buruk bagi Spurs. Nuggets unggul 40-28 setelah 12 menit, didorong Jamal Murray yang cetak 15 poin awal termasuk tiga tiga angka akurat. Penguasaan bola tamu 55 persen, dan Jokic mendominasi paint dengan enam rebound ofensif yang picu second chance. Spurs kesulitan tembus pertahanan Nuggets yang rank ketiga liga di rebound, dengan Vassell cuma cetak empat poin di kuarter itu. Kuarter kedua, defisit membesar jadi 18 poin saat turun minum 72-54—Nuggets manfaatkan turnover Spurs enam kali. Tapi Popovich ubah momentum: masukkan Julian Champagnie ganti rookie, dan lini belakang Spurs tekan tinggi. Kuarter ketiga, Spurs balik unggul run 15-4, dipimpin Vassell yang drop 20 poin babak itu. Skor 98-92 untuk Spurs di akhir ketiga terasa seperti balas dendam, meski Nuggets sempat samakan di menit ke-8.
Ledakan Vassell dan Champagnie yang Selamatkan Tim: Spurs Berhasil Amankan Tiket ke Perempat Final Piala NBA
Klimaks datang di babak akhir. Devin Vassell ambil alih sebagai closer: season-high 35 poin dari 12-dari-17 tembakan, termasuk tujuh tiga angka dari sembilan usaha—performa efisiensi 82 persen yang bikin Nuggets frustrasi. Dua tiga krusialnya di menit ke-2 dan ke-4 kuarter keempat selamatkan lead tipis, ciptakan xG 2,1 untuk Spurs lawan 1,8 tamu. Julian Champagnie tak kalah heroik: 25 poin dan 10 rebound, season-high scoring yang tambah energi bench. Tujuh pemain Spurs double figures, tunjukkan kedalaman skuad tanpa Wembanyama (lutut) dan Castle (pergelangan)—mereka rank 12 di offense efficiency 115 poin per 100 possession di laga ini. Popovich puji: “Ini bukti tim, bukan satu orang.” Vassell, yang musim ini rata-rata 15,6 poin, bilang: “Kami tak puas, tapi ini langkah besar.”
Perlawanan Gigih Nuggets dan Tiebreaker yang Gagal
Nuggets tak main-main malam itu. Murray finis 37 poin, termasuk 5-dari-8 tiga angka, sementara Jokic triple-double-nya hampir picu comeback—ia assist enam kali untuk umpan ke Aaron Jones yang tambah 18 poin. Di kuarter keempat, Nuggets unggul run 12-3 awal babak, samakan skor 130-130 di menit ke-2. Tapi turnover Murray di clutch time dan blok Champagnie pada Jokic jadi momen krusial. Nuggets rank kedua Barat dengan 12-3 sebelum laga, tapi kekalahan ini tutup pintu Piala NBA—point differential mereka +20 kalah dari Spurs +26 di grup. Absennya Aaron Gordon (lutut) tambah beban, meski Jokic bilang: “Kami kompetitif, tapi detail kecil kalahkan kami.” Ini kekalahan pertama Nuggets di kandang sejak Oktober, rank 1 home record hilang.
Kesimpulan
Kemenangan 139-136 atas Nuggets ini seperti obat mujarab bagi Spurs yang lolos perempat final Piala NBA tanpa dua bintang—prestasi yang perkuat posisi 9-5 mereka di Barat. Vassell dan Champagnie bukti kedalaman skuad Popovich, meski Wembanyama ragu tampil lawan Lakers. Bagi Nuggets, kekalahan ini pelajaran pahit di tengah dominasi Jokic-Murray. Dengan quarterfinals 10 Desember, Spurs siap duel sengit—dan jika Vassell konsisten, mimpi semifinal di Las Vegas terbuka lebar. Musim 2025/26 Piala NBA penuh kejutan seperti ini: tanpa bintang, tapi dengan tim solid, siapa pun bisa juara. Spurs tak puas; ini baru awal perburuan gelar.
