Magic Berhasil Raih Kemenangan Dramatis Atas Celtics

magic-berhasil-raih-kemenangan-dramatis-atas-celtics

Magic Berhasil Raih Kemenangan Dramatis Atas Celtics. Malam Jumat di Kia Center, 7 November 2025, menjadi saksi kebangkitan dramatis Orlando Magic yang membalikkan keadaan atas Boston Celtics dengan skor akhir 123-110 di pekan ke-11 NBA musim 2025/2026. Magic, yang tertinggal 96-95 menjelang enam menit terakhir, meledak dengan serangan 28-14 untuk curi kemenangan telak—momen yang bikin Kia Center bergemuruh dan penggemar Celtics terdiam. Franz Wagner memimpin comeback dengan 27 poin efisien, didukung Desmond Bane yang tambah 22 poin dan 7 assist, sementara Jaylen Brown usaha sia-sia dengan 32 poin untuk tamu. Kemenangan ini bukan cuma poin; ini pernyataan Magic lagi bangkit dari start lambat, angkat rekor mereka jadi 5-6 dan lompat ke posisi 8 Wilayah Timur. Di sisi lain, Celtics tertahan 7-4, kehilangan momentum setelah dua kemenangan beruntun. Pelatih Jamahl Mosley bilang pasca-laga: “Ini soal mental—kami tunjukkan siapa Magic sebenarnya.” Di musim kompetitif ini, drama seperti ini yang bikin NBA tetap menarik: dari hampir kalah jadi pahlawan malam, dengan Wagner dan Bane sebagai motor utama. BERITA TERKINI

Jalannya Pertandingan yang Penuh Plot Twist: Magic Berhasil Raih Kemenangan Dramatis Atas Celtics

Babak pertama berjalan seimbang tapi condong ke Celtics, yang kuasai bola 55 persen dan cetak 32 poin di paint berkat dominasi Brown dan Al Horford. Magic kesulitan awal: turnover 5 kali di kuarter pertama, biarkan Celtics unggul 28-22 setelah three-pointer Brown dari sudut. Tapi Magic balas di babak kedua—Wagner mulai panas dengan mid-range jumper dan drive ke ring, cetak 10 poin kuarter kedua untuk samakan skor 54-54 saat turun minum. Celtics sempat lompat unggul 10 poin di awal babak ketiga lewat serangan balik Derrick White, tapi Bane jawab dengan three-pointer back-to-back yang angkat Magic balik.

Klimaks datang di kuarter keempat: tertinggal 96-95, Magic tekan habis-habisan. Wagner buka ledakan dengan and-one layup, diikuti Bane yang assist ke Paolo Banchero untuk dunk—seri 97-97. Dari situ, Magic tak berhenti: 28-14 run dalam enam menit, didorong steal Jalen Suggs yang picu fast break mudah. Celtics panik, turnover naik jadi 3, sementara Magic efisien 70 persen shooting di fase itu. Statistik akhir: Magic 47 rebound berbanding 42 Celtics, assist 26-20, dan turnover 12-15—bukti eksekusi akhir yang sempurna. Pertandingan ini seperti roller coaster: dominasi tamu awal, tapi mental Magic yang menang.

Performa Pemain Kunci yang Bersinar: Magic Berhasil Raih Kemenangan Dramatis Atas Celtics

Franz Wagner lagi-lagi jadi pahlawan Magic, dengan 27 poin dari 10-dari-16 shooting—termasuk 4-dari-7 dari tiga poin—plus 6 rebound dan 3 assist. Forward Jerman ini tak cuma scorer; visi passing-nya ciptakan ruang untuk Bane dan Banchero, terutama di run akhir di mana ia cetak 12 poin dari 14 kemungkinan. Mosley puji: “Franz dingin di bawah tekanan, ia baca defense Celtics seperti buku.” Desmond Bane, yang gabung via trade offseason, tambah kilauan dengan 22 poin dan 7 assist—shooting 8-dari-13, termasuk three-pointer clutch di menit ke-2 kuarter keempat yang angkat lead jadi 5 poin. Bane, mantan Grizzlies, bukti adaptasi cepat: “Saya senang di sini, tim ini punya api.”

Di kubu Celtics, Jaylen Brown usaha maksimal dengan 32 poin dari 13-dari-22, tapi tak cukup—ia blok 2 tapi turnover 3 di fase akhir. Jayson Tatum tambah 25 poin dan 8 rebound, tapi Magic tutup ruangnya dengan double-team efektif dari Suggs dan Anthony Black. Pelatih Joe Mazzulla akui: “Kami lengah di akhir, Magic pantas menang.” Absen Kristaps Porzingis karena manajemen beban terasa; tanpa ia, interior Celtics bocor 48 poin paint. Performa ini campur: Magic individu brilian, Celtics bergantung bintang tapi kurang kedalaman.

Implikasi Kemenangan untuk Klasemen dan Musim Depan

Kemenangan dramatis ini punya efek riak besar di klasemen: Magic lompat dari posisi 10 ke 8 Wilayah Timur dengan 5-6, nafas segar usai dua kekalahan beruntun. Ini suntik moral bagi skuad muda yang rebuild—Wagner dan Banchero (15 poin malam itu) jadi fondasi, sementara Bane tambah kedalaman scoring. Secara liga, Magic naikkan offense rating jadi 112 poin per 100 possession, ranking 12—progres dari 105 awal musim. Mosley rencanakan rotasi lebih dalam untuk jaga stamina, terutama dengan jadwal padat termasuk laga ulang lawan Knicks Rabu depan. Bagi Celtics, kekalahan ini ingatkan soal konsistensi: dari 7-3 jadi 7-4, mereka tertinggal satu laga dari pemimpin Timur. Mazzulla sebut “pelajaran akhir kuarter”, dan absen Porzingis tambah urgensi rotasi—tim butuh tambah wing defender di trade deadline.

Secara musim, ini janjikan persaingan ketat: Magic target play-in, sementara Celtics haus ulang final. Drama seperti ini yang bentuk narasi—Magic bukti underdog bisa gigit juara bertahan. Musim 2025/2026 masih panjang, tapi laga ini modal mental besar bagi Orlando.

Kesimpulan

Kemenangan dramatis Magic atas Celtics 123-110 adalah cerminan ketangguhan: dari tertinggal jadi run 28-14 akhir, dengan Wagner dan Bane sebagai pahlawan. Jalannya penuh twist, performa kunci bersinar, dan implikasi klasemen beri harapan. Kia Center pulang eufotik, dan Magic siap langkah selanjutnya—dari hampir kalah jadi pemenang, ini cerita NBA murni. Di liga yang tak kenal ampun, momen seperti ini yang bikin musim tak terlupakan; Celtics belajar, Magic bangkit. Sampai laga berikutnya, Orlando tunjukkan siapa raja comeback.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *