Respond Donovan Mitchell Usai Cavs Menang Lawan Pacers. Pada 1 Desember 2025, Cleveland Cavaliers meraih kemenangan meyakinkan 135-119 atas Indiana Pacers di Gainbridge Fieldhouse, Indianapolis, mengakhiri kekalahan berturut-turut tiga laga yang bikin skuad panik. Donovan Mitchell, bintang guard berusia 28 tahun, jadi pahlawan malam itu dengan 43 poin, sembilan rebound, dan enam assist—termasuk empat tembakan tiga poin akurat. Jaylon Tyson tambah 27 poin dan 11 rebound, sementara Cavs kuasai rebound 48-36 dan batasi turnover cuma delapan lawan 14 Pacers. Meski menang telak 16 poin, Mitchell tak rayakan berlebih; pasca-laga, ia buka suara tegas di konferensi pers, sebut kemenangan ini “bukan sesuatu untuk dirayakan.” Komentar ini jadi sorotan, soroti ambisi Cavs yang start 14-6 musim ini tapi goyah akhir-akhir ini. Di tengah absen Jarrett Allen (cedera jari) dan Darius Garland (manajemen cedera kaki), respons Mitchell jadi angin segar sekaligus cambuk untuk tim. INFO CASINO
Performa Gemilang: 43 Poin yang Tak Cukup Dirayakan: Respond Donovan Mitchell Usai Cavs Menang Lawan Pacers
Mitchell dominasi laga sejak awal, cetak 17 poin di babak pertama dengan shooting 16 dari 27 usaha lapangan—efisiensi 59 persen. Ia buka jarak Cavs 37-25 di kuarter pertama, manfaatkan pick-and-roll dengan Evan Mobley untuk ciptakan ruang tiga poin. Di kuarter kedua, saat Pacers coba balik unggul 21 poin jadi 66-54, Mitchell tambah delapan poin lagi, termasuk dua three-pointer yang paksa timeout Indiana. Total, ia kontribusi 43 poin tertinggi musim ini, plus sembilan rebound yang bantu Cavs unggul 19 ofensif.
Tapi responsnya pasca-laga sederhana: “Jujur, ini yang seharusnya kami lakukan. Tak ada yang perlu dirayakan.” Ia tekankan kemenangan ini standar, bukan pencapaian luar biasa. Pelatih Kenny Atkinson puji: “Saya minta ia ambil lima-enam tembakan buruk kalau perlu, dan ia lakukan lebih baik.” Ini beda dari kekalahan sebelumnya lawan Knicks dan Bulls, di mana Mitchell rata 30 poin tapi tim turnover 18 kali. Di sini, Cavs batasi kesalahan, tunjukkan perbaikan yang Mitchell harap jadi kebiasaan.
Kekecewaan atas Kekalahan Sebelumnya: Cambuk untuk Tim: Respond Donovan Mitchell Usai Cavs Menang Lawan Pacers
Mitchell tak sembunyikan kekecewaan atas tiga kekalahan beruntun sebelumnya. “Yang mengecewakan adalah tiga laga terakhir—kami seharusnya main seperti ini setiap saat,” katanya, soroti inkonsistensi yang bikin Cavs turun dari posisi tiga ke enam Timur. Kekalahan lawan Knicks 112-105 karena turnover 16, Bulls 118-110 karena rebound kalah 45-38, dan Magic 102-98 karena shooting buruk 42 persen—semua jadi pelajaran pahit. Mitchell sebut energi dan usaha sebagai perbedaan utama malam itu: “Energi, usaha, bersaing—itu yang kami bawa hari ini.”
Ia juga ungkit rivalitas dengan Pacers, yang eliminasi Cavs di semifinal playoff 2025. “Tak ada penghinaan, tapi kami seharusnya menang laga ini. Mereka punya talenta besar, tapi kami tim yang lebih baik.” Ini respons dewasa, tapi tegas—Mitchell ingin Cavs lupakan kegagalan musim lalu dan fokus sekarang. Dengan absen Garland, ia ambil beban lebih, tapi tekankan tim: “Kami harus terus main di level ini, tak cuma sekali.”
Pesan Motivasi: Dorongan untuk Konsistensi
Respons Mitchell penuh motivasi untuk skuad. Ia sebut locker room pre-game penuh “pesan tajam” dari dirinya: “Kami harus keluar dan main seperti seharusnya.” Atkinson konfirmasi teks pagi harinya ke Mitchell: “Ambil tembakan sebanyak mungkin—kami butuh kamu.” Hasilnya, Cavs kuasai possession 55 persen, ciptakan 135 poin tertinggi musim ini. Mitchell, yang rata 28 poin musim ini, bilang: “Ini bukan akhir, tapi awal. Kami harus konsisten, tak boleh puas dengan satu kemenangan.”
Ini selaras dengan visi Atkinson sejak ambil alih: bangun identitas defensif dan transisi cepat. Mitchell, sebagai kapten tak resmi, jadi suara utama—ia ingatkan rekan seperti Mobley (22 poin) dan Tyson bahwa “setiap laga playoff.” Respons ini juga angkat moral fans Cavs, yang khawatir setelah skid, tapi kini optimis jelang laga lawan Nets Jumat.
Kesimpulan
Respons Donovan Mitchell usai Cavs menang atas Pacers—”ini yang seharusnya kami lakukan, tak ada yang dirayakan”—jadi cambuk tajam sekaligus dorongan untuk konsistensi. Dari 43 poin gemilang hingga kekecewaan atas kekalahan sebelumnya, ia tunjukkan kepemimpinan di usia 28. Hingga 3 Desember 2025, dengan Cavs kembali ke puncak Timur, komentar ini viral, ingatkan skuad bahwa kemenangan satu laga tak cukup—mereka butuh level ini setiap hari. Mitchell bukan cuma scorer; ia katalisator. Musim 2025-26 masih panjang, tapi dengan energi seperti malam itu, Cavs siap gebrak playoff lagi. Cleveland tunggu lanjutan cerita ini.