Spencer Jones Bahagia Dapat Menit Bermain di Nuggets. Di tengah hiruk-pikuk musim NBA 2025-26 yang memasuki Desember, Spencer Jones muncul sebagai cerita manis dari Denver Nuggets. Pemain sayap berusia 24 tahun ini, yang masih terikat kontrak two-way dengan Grand Rapids Gold di G League, akhirnya dapat menit bermain reguler di level elit—sesuatu yang ia impikan sejak undrafted di 2024. Setelah cedera Christian Braun dan Aaron Gordon buka pintu, Jones mulai starter di empat laga terakhir, termasuk 24 menit lawan Sacramento Kings pada 22 November di mana ia kumpul satu poin dan empat rebound. Meski Nuggets masih bergulat dengan rekor 10-10 di Barat, Jones bahagia sekali dengan kesempatan ini. “Saya senang akhirnya bisa berkontribusi lebih,” katanya usai latihan Senin lalu, nada suaranya penuh syukur. Ini bukan sekadar menit; ini bukti kerja kerasnya mulai terbayar di tim juara bertahan. INFO CASINO
Perjalanan Spencer Jones ke Nuggets: Spencer Jones Bahagia Dapat Menit Bermain di Nuggets
Spencer Jones tak langsung dapat sorotan besar. Lahir di Seattle dan dibesarkan di Stanford Cardinal, ia main lima musim di kampus dengan rata-rata 11 poin, 4,1 rebound, dan akurasi 39,7 persen dari tiga angka dalam 28 menit per laga. Undrafted 2024, ia ikut Summer League dengan Portland Trail Blazers sebelum tanda tangan two-way dengan Nuggets pada Juli itu. Musim rookie 2024-25, ia main 20 laga dengan rata-rata 1,3 poin di 6,3 menit—kebanyakan garbage time. Cedera adduktor kanan awal musim ini sempat hantam, tapi kini ia pulih dan naik kelas. Kontraknya dibatasi 50 laga NBA, dan dengan 10 laga sudah dimainkan, ia haus maksimalkan sisa. “Dari G League ke starter, ini seperti mimpi,” ujarnya, ingat hari-hari shuttle antar liga yang melelahkan.
Performa Gemilang di Menit Baru: Spencer Jones Bahagia Dapat Menit Bermain di Nuggets
Jones tak sia-siakan kesempatan. Di debut starter lawan Kings, meski cuma satu poin dari 0-2 tembakan, ia beri empat rebound dan pertahanan gigit yang batasi lawan. Dua hari kemudian lawan Phoenix Suns pada 29 November, ia ledak: 16 poin (6-10 FG, 4-6 3Pt), sembilan rebound, satu assist, dan satu blok dalam 27 menit—bantu Nuggets menang 130-112. Efisiensinya dari jarak tiga (67 persen di laga itu) dan visi passing yang impresif tunjukkan ia lebih dari pelapis. Pelatih David Adelman puji: “Spencer punya length dan insting defensif yang kami butuh.” Di lima laga terakhir, rata-ratanya naik ke 14,6 menit, dengan plus-minus positif di tiga di antaranya. Cedera Gordon (hamstring) beri ia ruang lebih, dan Jones manfaatkan untuk jaga bintang lawan seperti De’Aaron Fox atau Shai Gilgeous-Alexander di pramusim.
Reaksi Jones: Bahagia Tapi Lapar Lebih
Spencer Jones tak sembunyi kegembiraannya. Usai kemenangan Suns, ia bilang ke media: “Saya bahagia banget dapat menit ini. Rasanya seperti akhirnya bisa buktiin diri setelah lama nunggu.” Ia akui tekanan two-way contract—hanya boleh 50 laga NBA—bikin setiap menit berharga. “Ini kesempatan langka; saya mau ambil semuanya,” tambahnya, sambil sebut dukungan dari Nikola Jokić dan Jamal Murray yang bantu adaptasi. Tapi bahagianya tak berhenti di situ: Jones lapar kontrak standar, terutama dengan rumor Nuggets pertimbangkan extension setelah breakout-nya. Media seperti Sports Illustrated soroti potensinya sebagai “defensive specialist” yang bisa lock down wing, dan Jones setuju: “Saya senang sekarang, tapi targetnya main lebih konsisten dan bantu tim ke playoff.” Etos kerjanya—dari Stanford ke G League—jadi inspirasi bagi rookie lain.
Kesimpulan
Spencer Jones bahagia dengan menit bermain barunya di Nuggets jadi kisah underdog yang hangatkan musim dingin Barat. Dari undrafted ke starter empat laga, performanya—seperti 16 poin lawan Suns—bukti ia siap level up. Dengan kontrak two-way yang terbatas dan cedera tim buka pintu, Jones manfaatkan setiap detik untuk bukti nilai. Ke depan, dengan 40 laga tersisa di NBA, ia punya peluang lock kontrak penuh dan bantu Nuggets naik klasemen. Ini bukan akhir bahagia; ini awal dari peran lebih besar, di mana length dan hati juangnya bisa jadi senjata rahasia juara bertahan. Nuggets beruntung punya Jones—dan ia beruntung dapat kesempatan ini.